Lebih dari dua dekade Bapak dan Ibu membesarkanku dengan penuh cinta dan kasih. Aku rindu kala dulu tiap pagi Ibu selalu memandikanku dengan belaian tangan lembutnya. Aku juga senang digendong Bapak hingga tertidur pulas karena dipeluknya aku merasa aman dan nyaman. Namun aku akan malu bila kulakukan hal-hal seperti itu lagi saat ini. Aku teringat cerewetnya Ibu ketika aku tak bisa menjaga kesehatanku, "Bukannya di rumah malah hujan-hujanan!" "Kalo masih jajan sembarangan, besok gak bakal Ibu beri uang saku!" "Kalo makan itu dihabisin, makan aja males! Nanti kalau udah sakit baru tau rasa!" Tapi kini aku tahu, dibalik marahnya, Ibu begitu peduli dengan kesehatanku. Bahkan tak jarang ketika aku sakit, Ibu menitikkan air mata seolah ingin menyerap rasa sakit yang kurasakan pada waktu itu. Begitu pula saat Bapak marah dan membentakku dengan emosional, "Enggak usah pulang, main terus sana!" "Besok baju-bajumu ambil semua, terus bawa ke ru...