Ada seseorang yang bilang bahwa, "Bagian tersulit dari hidup adalah bertahan dalam kerendahan hati, ialah ketika alam memberimu belati tapi kau tetap tak ingin menyakiti." Memang seringkali kita mengabaikan nurani kita dalam berbuat, kerapkali kita mengutamakan ego kita ketika akan bertindak. Sebagian besar orang merasa kurang puas dengan apa yang ia miliki sekarang, jadi mereka melakukan hal apapun yang mereka inginkan meskipun itu dengan cara-cara yang jahat. Padahal jika saja kita mau bertahan dalam kerendahan hati untuk tidak saling menyakiti walaupun dalam keadaan yang genting sekalipun, dan lebih memilih menyerahkan semua kepada Tuhan, serta melakukan beberapa hal positif, maka keharmonisan dapat mereka capai.
Untuk mencapai keharmonisan dalam hidup ini pun juga tidak semudah membalikkan telapak tangan. Selain kita harus berserah diri kepada Tuhan, kita juga mesti melakukan beberapa hal seperti ikhlas dan bersyukur menerima semua hal yang sudah kita raih. Untuk bisa ikhlas dan bersyukur atas apa yang sudah kita miliki pun memang sangat-sangatlah berat. Pasti ada rasa kurang puas dalam diri kita. Karena menurutku, pada dasarnya setiap manusia mempunyai sifat serakah. Sebab Tuhan mentakdirkan kita untuk memiliki akal serta hawa nafsu, dan hawa nafsu itulah yang kerapkali kita susah untuk mengontrolnya. Namun, bila kita dapat mengatur apa yang telah Tuhan berikan dengan bijak, maka itu akan berdampak baik pada kita dan orang di sekeliling kita pula.
Bila kita ingin diperlakukan dengan baik, perlakukan semua orang dengan baik pula. Saat disakiti seseorang pasti kita akan merasakan sakit, entah itu sakit raga ataupun hati, lalu mengapa kadangkala kita masih berbuat sedemikian rupa kepada orang lain? Baiknya, jika ada orang yang berlaku tidak baik kepada kita adalah membuktikan bahwa hidup akan lebih baik lagi tanpa orang tersebut.
Apabila kita tidak memiliki apa yang kita sukai, maka syukurilah apa yang kita miliki. Boleh jadi yang kita miliki sangat sulit didapat oleh orang lain. Serta selalu persiapkan diri kita untuk kemungkinan terburuk karena acapkali rencana-rencana indah kita, kalah dengan apa yang Tuhan rasa yang terbaik, dan kita harus terima dan jalani itu semua layaknya matahari yang akan terus menempuh pagi dan senja meski ia tak ingin.
Love & Peace
Komentar
Posting Komentar